
berikut ini adalah photo beberapa peserta pameran EXHIBITIONIST, 14 Februari 2009....
Narsis itu Harus !
Dusun II Kersan No 154, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul Yogyakarta Indonesia info@kersanartstudio.com
Kersan 3:15pm
el.. lo nulis buat Kersan Art Studio yah? launching KAS...Pameran EXhibionist...
Elano 3:16pm
boleh juga tuh...
Kersan 3:17pm
yah??!! buat katalok nech
Elano 3:21pm
boleh juga. Judulnya: Catatan Kepala Dari Seorang Teman.
Elano 3:39pm
Berjalan menikmati keragaman kota, ada yang satu kota yag tak lepas dari ingatan setiap insan pecinta kebudayaan yaitu Jogja. Dari zaman peradaban masa lampau hingga kini. Seiring dan sejalan peradaban manusia yg berkembang, lambat laun kemajuan berfikir para pelaku kesenian bertambah maju. Ditambah dgn berdirinya sebuah Institusi Pendidikan Kesenian.Di lembaga pendidikan seni banyak melahirkan para seniman seniman yg handal. Dari affandy hingga seniman muda, baik yg kelompok maupun perorangan.
Elano 4:04pm
Yang uniknya lagi mereka tidak terkukung disatu mahzab saja, semua mahzab mereka terima dan mereka olah sedemikian rupa yag kemudian menjadi ciri khas siperupa tersebut. Ciri khas tersebut terbawa pula dalam sebuah komunal. Maka kita mengenal kelompok jendela dgn ciri khas, sanggar dewata, muara, dan kelompok taring padi, ataupun dulu apotik komik. Keaneka ragaman dan ciri khas ini menjadi bagian yg terpenting dari mutu dan kolektor juga berpengaruh penting. Sebagai penikmat seni lukis ia dapat memilih karya ia sukai. Kurator juga sangat berperan penting.
Elano 4:27pm
Kepentingan kurator disini,selain sebagai pemegang keputusan, apakah karya ini layak atau tidak. Kurator berperan pula sebagai peneliti. Meneliti disini, kurator harus dapat menjabarkan isi dan makna karya tersebut. Selain itu sang kurator dapat sedikit mengarahkan si seniman tersebut. Hubungan kurator dengan galeri juga tidak dapat dipisahkan, selaksana keluarga, mengasuh, memberi naungan kepada anak anak tercinta, ibarat rumah tangga nan harmonis, kenyamanan perupa salah satu modal terpenting, penghargaan terhadap seniman sebuah kebanggaan tersendiri.
Elano 4:32pm
Kebanggan dari galeri yg baik, tidak diukur dari jumlah penjualan. Galeri yg baik juga harus dapat menjadi laboratorium seni.
Elano 4:57pm
Kembali keJogja nan penuh nuansa, wacana, suasana. Mengajak kita sejenak melongok kesebuah pekampungan seni. Kersan adalah sebuah desa dipinggiran Jogja, didaerah Bantul tepatnya. Dilihat dari segi geografisnya penduduk Kersan rata rata menjadi pegawai kantoran, tani, wira usaha dan petani. Ajaibnya desa ini juga desa perkampungan seniman dan anehnya tidak ada yg asli dari Kersan hampir semua seniman yang ada adalah pendatang. Kehadiran rekan rekan seniman disana disambut hangat oleh penduduk Kersan. Kehangat dan keakraban penduduk Kersan, mengilhami seorang perupa wanita bernama Lenny mendirikan art space. Mungkin untuk sebagian orang membuat galery dipinggiran kota adalah sebuah pekerjaan yg tidak lazim. Mungkin ketidak laziman ini yg membuat Lenny dan beberapa rekan bersemangat membuat pameran yang bernuansa artistik, wacana dan mengajak penduduk Kersan utk bersama sama menikmati, itu salah satu tujuan dari berdirinya Kersan Art Studio.
Elano 5:11pm
Biasanya galery galery atau art spaces yg ada, hanya utk tempat menaruh karya dan transaksi harga. Kas memberikan kesempatan kepada rekan rekan seniman dan seniwati utk berkreasi , diskusi, disebuah rumah yg menampung aspirasi rekan rekan seniman yaitu Kersan Art Studio. Apapun yng dikerjakan, diperjuangkan oleh rekan rekan di Kersan Art Studio, terutama Lenny.menjadi acuan, panutan untuk dunia seni rupa.
Elano is offline. 5:14pm
Dari salinan tulisan dalam Chat facebook 21 January 2009
Salam Budaya facebook
Eksibisionisme, Narsisisme, dan Estetika
“Honest saja intinya pameran buat pamer lah?” kata anak saya .”I mean yah pamer artwork, pamer tulisan atau ideas, pamer tempatnya, pamer face, pamer buku or katalok, pamer pictures bareng, nggak sampai situ tapi terus di pamerin lagi di internet” lanjutnya dengan aksen aneh Singlish.
“Kesimpulannya mom.. yah pamer..show off lah..exhibitionist lah…“. Sambil pergi dengan wajah polos seriusnya.
Saya cuma diam dalam gaung gema kalimat terakhirnya. Bisa jadi dia benar.
Tipis sekali batas antara exhibition (pameran, pertunjukan) dan exhibition(ist) (orang yang suka memperlihatkan kecakapan) “pamer” secara mata perupa -Artist- Apalagi jika dihubungkan dengan istilah eksibisionis dalam kehidupan kita. Setiap orang butuh perhatian (dan ingin memperhatikan orang lain) kadang kala pamer berkonotasi negatif dan hubungannya menjadi narsisisme.
Dalam konteks pameran Eksibisonis yang dalam bahasa sehari-hari sering terungkap ketika melihat seseorang memamerkan tubuhnya secara vulgar berlebihan. Padahal makna disini jauh lebih dalam secara artistik. “Eksibisionis itu gangguan jiwa dalam rasa ketika perupa mempertontonkan karya-karyanya ke orang lain dan mendapatkan kepuasan dari melihat ekspresi wajah orang yang melihatnya. Perupa akan makin senang kalau penonton menunjukan ekspresi senang, ketakutan atau memiliki rasa keterpesonaan melihat karya tersebut, disisi lain perupa senang melihat reaksi penonton.
Tentu istilah diatas sangat jauh dari yang sebenarnya. Respon setiap orang dengan istilah kata tersebut akan berbeda sesuai dengan konteks kehidupannya. Biarkan saja, Sepanjang tak merugikan orang lain, lakukan istilah tersebut dengan nyaman.
Jadi intinya semua perupa adalah exhibionist dan narcist...
Salam ber -Exhibitionist J
Lenny Ratnasari Weichert
Regina Hill, Singapore 22. January 2009
THE EXHIBITIONIST - SHOW UR SELF
14th February 2009
at KERSAN ART STUDIO
Dusun Kersan II No 154, Nitiprayan, Kasihan
Bantul - Yogyakarta
Indonesia
P R O L O G U E “EXHIBITIONIST”
EXHIBITIONIST adalah pameran yang membebaskan seniman untuk menampilkan karya-karya yang yang layak untuk dipamerkan, tanpa kurator, singkat kata inti daripada pameran kali ini adalah “Show urself” – yaitu menampilkan diri sendiri melalui karya baik 2 dimensi atau 3 dimensi.
Exhibitionist mungkin bisa diartikan narsis yang penting tetap eksis, bukan begitu ????
Pada pameran kali ini kami ingin mengajak seniman-seniman perempuan untuk unjuk gigi, tampil secara bersama-sama pada sebuah pameran yang sekaligus merupakan pembukaan sebuah kantung seni baru yang ada di Yogyakarta yang bernama KERSAN ART STUDIO.
Kami berharap pameran kali ini adalah awal mula bangkitnya seniman-seniman perempuan ditengah melubernya seniman laki-laki di kancah seni rupa Indonesia. Besar harapan kami para seniman perempuan Indonesia juga bisa ber-exhibitionist !!!
salam exhibitionist !