Senin, 29 Juni 2009

Memories on Print - Solo Exhibition Bayu Widodo


Memories on Print

Pameran Tunggal Bayu Widodo

(Hasil Residensi di Studio Megalo, Canberra, Australia)

Bentuk acara seni: Pameran, Workshop, dan Artist Talk

Memories on Print

Tema ini diambil dari dialog dengan Bayu Widodo terkait dengan pameran tunggalnya di Roommate 5 – 12 Juli 2009. Pameran tunggalnya kali ini berbeda dengan pameran sebelumnya. Pameran ini mengetengahkan kembali karya hasil residensinya di Studio Megalo, Canberra, Australia. Pameran tunggal ini juga disertai dengan workshop screen printing, dan tattoo, serta artist talk proses residensinya di Australia.

Bayu melakukan residensi selama enam minggu. Program ini dia dapatkan secara mandiri. Hasil dari “mengalami” hidup di sana ia presentasikan dalam bentuk pameran di studio Megalo, 24 April 2009 dengan tajuk Me vs Robot. Penganalogian ini muncul ketika Bayu merasakan bahwa di dalam urbanisasi, manusia hidup dalam sistematika mesin. Residensi menjadi praktik mengalami bentuk “urban” di sana –hingga masuk dalam medan street art.

Melalui sejumlah karyanya, terasa ia tertarik untuk mengkomunikasikan konsep urbanisasi yang sudah menjadi praktik, dan efeknya bagi kemanusiaan orang. Aktualisasi dari persoalan sosial urban itu banyak dia tampilkan melalui penanda-penanda, berupa rumah, dan manusia berkepala tengkorak. Memang ada variasi lain, namun, kita bisa mendekati gagasannya mengenai urban melalui tegangan manusia dan “home”. Home bukanlah rumah, melainkan “ruang kenyamanan”.

Gagasan urban dalam karya Bayu tidak bisa dilepaskan dari status dirinya, sebab dia sendiri ialah salah satu pelakunya. Namun, cara orang untuk meng-urban bermacam-macam. Bayu lebih masuk ke jalur sub-kultur untuk mengalami urbanisasi itu. Dan dikelompok ini berkembang cara mengurban yang spesifik, dengan mengaktualisasikan diri dengan budaya tattoo dan membentuk survivalitasnya. Survive, merupakan kata yang selalu dia tekankan untuk memaknai kelompok sosial spesifik yang menjadi “rumah”-nya.

Dalam pembuatan karyanya, Bayu menerima media sebagai cara menghadirkan realitas kepada orang. Pengalaman urbanisasi orang itu bisa didapatkan juga melalui media. Karya-karyanya kerap berasal dari kisah-kisah dalam media. Bila media ialah rekaman kejadian, dan potensial menjadi memori bagi orang yang mengonsumsinya. Maka, apa yang dikerjakan Bayu melalui karyanya ialah menghadirkan ulang memorinya. Memang, karya-karyanya bukanlah artikulasi memori yang verbal. Melainkan memori yang bernegoisasi dengan sikap perupa. Melalui kerja studionya, memori itu diartikulasikan kembali dengan medium cetak/grafis. Melalui medium grafis yang menjadi “rumah” seninya itu dia meng-urban-kan karyanya.

Komposisi karya yang akan dipresentasikan merupakan hasil residensi, dan karya selepas residensi di Jogja. Karya residensi lebih banyak kertas, sementara di Jogja lebih banyak kanvas. Semuanya dalam bentuk dua dimensi, cetak, dan dikerjakan dengan teknik silkscreen. Secara umum, Memories on Print ini merupakan presentasi gagasan perupa mengenai efek urbanisasi bagi kemanusiaan. Pameran ini ingin berkomunikasi mengenai ingatan-ingatannya (Bayu) perihal orang-orang urban dalam mencari ruang kenyamanan di lanskap perkotaan yang penuh dengan perubahan dan pergeseran ruang.

Selain pameran karya hasil residensi, acara kali ini diisi dengan bentuk-bentuk edukasi berupa workshop screen print dan tattoo yang akan diselenggarakan pada 9 Juli 2009 dimulai jam 10.00 – 17.00 WIB. Dan, artist talk proses residensi di Megalo pada 10 Juli 2009 pukul 15.00. Semua acara berlokasi di Roommate Visual Art Curatorial Lab, Jl. Suryodiningratan 37 B, Yogyakarta.

Acara utama:

Pameran Tunggal Bayu Widodo

Hasil Residensi di Studio Megalo, Canberra, Australia dan beberapa karya studio di Jogja

Bentuk acara pendukung: Workshop sablon, dan Tatto (Kamis, 9 Juli 2009, pkl. 10.00 – 17.00 WIB). Artist Talk (pengalaman proses residensi) di Studio Megalo, Canberra, Australia (Jumat, 10 Juli 2009, pkl. 15.00 WIB)

Memories on Print

5 – 12 Juli 2009

Pembukaan : 5 Juli 2009, pkl.. 19.30 WIB

Perupa : Bayu Widodo

Kurator : Sutrisno Prianggodo

Dibuka oleh : Bambang “Toko’ Witjaksono

Venue : Roommate Visual Art Curatorial Lab. Jl. Suryodiningratan 37 B, Yogyakarta

Musik : Jalan Surabaya

(Unkle Ho, Bilal, Danger Dope)

Dendang Kampungan

Nova Ruth

DJ. Death Beetle

Minggu, 28 Juni 2009

Pameran Seni Rupa "2x3"

I N V I T A T I O N

Kersan Art Studio cordially invites you to attend
THE OPENING of ART EXHIBITION
“2 x 3”

By A Group of Young and Talented Artist

Budi Kurniawan | Raprika Angga |Rosit Mulyadi |
Nue Prastowo
|Cosmas A. K | Harun |M. A Kurniawan


June 30 th , 2009

Opening Ceremony :
Tuesday, June 30th 2009
7.30 pm
at
Kersan Art Studio
Dusun II Kersan No 154, RT 06/ RW 05 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
Yogyakarta
Indonesia


Opening by :

Mrs. Nana Tedja (artist & owner of Galeri Biasa, yogyakarta)

MC :

Yaksa Agus & The Snacker's


Performance by :

Dani Brain & Yoppi

BANG BROSS Band


For further information please contact :

Nien Dhita
+62 813 280 30853
or
info@kersanartstudio.com

Kamis, 14 Mei 2009

INVITATION For Opening KUNDURAN TRUK

I N V I T A T I O N

Kersan Art Studio cordially invites you to attend
THE OPENING of ART EXHIBITION
“K U N D U R A N – T R U K”

By Komunitas PEREK (Perempuan Eksperimental) & collaboration with 56 Yogyakarta Artist


May 30, 2009

Opening Ceremony :
Saturday, May 30th 2009
7.30 pm

at Kersan Art Studio
Dusun II Kersan No 154, RT 06/ RW 05 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
Yogyakarta
Indonesia

(eks. Sanggar KUAETNIKA Djaduk)

Officiated by :
Marie Le Sourd, Director of Lembaga Indonesia Perancis (LIP) * (waiting for confirmation)

MC :

Toni Volunteero


Performance by :

HADI SOESANTO, SE (sarjana elektone)

Dank Dut Dance Bintang Selatan : Emon & Dita

For further information please contact :

Nien Dhita
+62 813 280 30853
or
info@kersanartstudio.com

Rabu, 08 April 2009

"Kunduran Truk"- Projek Instalasi kolaborasi Komunitas PEREK (PErempuan EKsperimental) dan Para Perupa Jogja @ Kersan Art Studio


Kersan Art Studio dan PEREK (PErempuan EKsperimental) mempersembahkan :

Pameran PEREK – “KUNDURAN TRUK” (tertabrak belakang truk)

Seringnya kita menemui di jalan raya kendaraan-kendaran (angkutan umum) yang menampilkan gambar dan tulisan-tulisan yang bisa dibilang lucu, norak, konyol, mengada-ada, biasanya penyampaian pesan itu kerap tentang eksploitasi sex, kritik sosial masyarakat, identitas daerah, permainan kata-kata dan lain sebagainya. Fenomena ini dapat kita temui ketika melewati jalur Pantura, tol luar kota bahkan dalam kota. Apakah ini cuma semata iseng para supir-supir atau memang jeritan hati dari budaya masyarakat yang terjadi di indonesia dari sisi sosial, ekonomi dan sex yang dituangkan dalam gambar secara polos dan jujur.
Pada pameran kali ini PERempuan EKsperimental ingin mengajak para perupa-perupa di Yogyakarta untuk bermain-main dengan miniatur kendaraan dan dengan kemampuan reaksi estetika menanggapi tema diatas untuk mengolah miniatur truk menjadi sesuatu yang menarik.

seniman PEREK (PErempuan EKsperimental) :

1. Ambarwati Sri Lestari
2. Bonita Margaret
3. Lelyana
4. Lenny Ratnasari
5. Mayjenae Dwi Vita
6. Neri Novita
7. Irene Agrivine
8. Heidi Arbuckle

Seniman Undangan :

- Andita Purnamasari
- Arya Sukma
- Caroline Rika Winata
- Citra Pratiwi
- Dewi Nathalia
- Dona Prawita Arissuta
- Endang Lestari
- Ferial Affif
- Gemailla Gea Geriantiana
- Iin Qube
- Joelya Nurjanti
- Lashita Situmorang
- Lia Mareza
- Liesty
- Mahani
- Mella Jaarsma
- Nadiyah Tunnikmah
- Nissak Latifah
- Pirie Mare Tramontane
- Prima Puspita Sari
- Puji Rahayu
- Wahyu Wiedyardini
- Rennie "emonk" Agustine
- Roeayyah Diana "Capunk"
- Santi Ariestyowati
- Tita Rubi
- Theresia Agustina S
- Trien "Iien" Afriza
- Utin Rini
- Galuh
- Agung Pekik Hanafi
- Aswino Aji
- Bambang Toko
- Budi Bodonk
- Edi Prabandono
- Eko Didyk "Codit" Sukowati
- Hestu "setu Legi"
- Lilik "SWA"
- Made Diputra "Lampung"
- Oetje Lamno
- Popok Tri Wahyudi
- Samuel Indraatma
- Sigit Bapak
- Ugo Untoro
- Yustoni Volunteero
- Edo Pillu
- Dalbo Suarimbawa
- Arya Sukapura Putra
- Poernomo
- Arya Pandjalu

so ...

tak perlu jauh ke JALUR PANTURA untuk sekedar menikmati "tertabrak belakang truk"



nantikan Kolaborasi ini pada tanggal 23 Mei 2009
di Kersan Art Studio
Dusun II Kersan No 154, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
Yogyakarta, Indonesia

Cp : Nien Dhita +62 813 280 30853

Pengikut